Kalau anda sering bersepeda, pasti tidak asing dengan masalah rantai sepeda, terutama rantai sepeda yang sering lepas. Sekilas ini seperti masalah sepele, lepas ya tinggal pasang lagi. Hanya saja kalau terlalu sering, akhirnya menyebalkan juga.
Saya setiap hari berangkat dan pulang kerja menggunakan sepeda. Karena digunakan setiap hari dan telah berlangsung bertahun-tahun, suku cadang pun akan aus.
Rantai sepeda yang kerap bermasalah, membuat waktu terbuang untuk berhenti membetulkan rantai, juga membuat tangan jadi kotor.
Tips wajib untuk Anda yang hobi bersepeda
Penyebab masalah rantai sepeda
Berdasarkan pengalaman saya selama bertahun-tahun sebagai biker to work, maka dapat saya rangkum menjadi 4 sebab umum :
- Posisi ban belakang tidak pas
- Rantai sepeda kurang pelumas (lubricant)
- Mata rantai ada yang retak atau pecah
- As pedal / crank yang oblak
Jika rantai sepeda anda mulai sering bermasalah, silahkan simak solusinya di bawah.
Posisi ban belakang tidak pas
Terjadi ketika ban belakang harus dilepas semisal anda baru saja mengganti pelek, roda gigi, as atau lainnya. Pemasangan kembali haruslah pas, tidak boleh terlalu maju yang berakibat rantai sepeda menjadi longgar. Kalau terlalu ke belakang, maka rantai sepeda menjadi terlalu tegang dan kayuhan sepeda akan terasa berat.
Harusnya tukang sepeda bisa mendapatkan posisi yang tepat, kecuali jika anda memasang sendiri dan rantai sepeda menjadi sering lepas, tandanya posisi ban belakang tidak pas.
Rantai sepeda kurang pelumas
Segala suku cadang yang berputar butuh pelumas, termasuk rantai sepeda. Apabila sepeda anda sering terkena basah, hujan atau banjir, maka pelumas pada rantai sepeda pun akan berkurang. Rantai sepeda yang kurang pelumas membuat rantai menjadi tidak luwes.
Atasi dengan cara menyemprotkan chain lube atau oil penetrant secara berkala. Kalau kebetulan darurat, bisa dengan menggunakan oli mesin bekas atau minyak jelantah. Perhatikan, penggunaan oli jangan terlalu banyak. Kata tukang sepeda dekat rumah saya bisa membuat panas. Chain lube adalah yang terbaik.
Contoh rantai sepeda yang kurang pelumas.
Mata rantai ada yang retak
Kalau semua kondisi di atas anda rasa aman tapi rantai sepeda ternyata sering lepas, terutama terjadi berulang setiap jarak tertentu atau ketika jalan menanjak, maka ini sama seperti yang pernah saya alami.
Walaupun terbuat dari logam, semua ada umurnya, akan aus juga. Mata rantai yang retak sulit untuk diketahui langsung karena biasanya rantai berwarna hitam, berlumur pelumas dan bentuknya yang kecil.
Jika umur rantai sepeda anda relatif masih baru, bawa ke tukang sepeda dan cukup diganti saja mata rantai yang retak. Jika umur rantai sudah tahunan, ada baiknya diganti saja dengan yang baru.
As pedal (crank) yang sudah oblak
As pedal sepeda atau biasa disebut crank adalah tempat terpasangnya gir (gear) rantai dan pedal sepeda.
Foto di sebelah ini menunjukkan bagian yang dinamakan crank.
Kadang sering tidak begitu terasa, karena saat dikayuh seperti masih normal.
Crank yang sudah rusak atau oblak membuat gir (gear) jadi goyang-goyang dan tidak stabil, akibatnya tentu saja, rantai sepeda jadi ikut tidak stabil.
Rantai sepeda yang posisinya tidak stabil pastinya membuat rantai gampang lepas dari gir.
Nah berikut adalah video pendek contoh sepeda saya saat crank-nya sudah oblak, bisa dilihat sudah bisa digoyang-goyang ?.
Solusinya ya bagian tersebut harus diganti baru, karena penyebabnya adalah bola-bola besi di dalam crank sudah ada yang hilang karena relnya rusak.
Demikian 4 penyebab masalah rantai sepeda menjadi sering lepas.
Hai, bingung mau beli di mana?
Sudah jangan bingung! solusi yang saya kupas di artikel ini, perkakas dan asesoris, bisa di beli di toko daring SobatSolusi.com, tidak perlu pusing lagi cari kemana-mana.
